Thursday, June 24, 2010
Wednesday, June 23, 2010
Mencaci Maki Syetan Ternyata Tidak Boleh
Ketika tersandung batu, terpeleset, terjatuh atau terantuk sesuatu yang membuat sakit, sering meluncur dari lisan kita kalimat-kalimat umpatan seperti "Syetan!" (ungkapan kekesalan), atau "Syetan sialan." Seolah-olah syetan ada di balik semua ini, karenanya dialah yang harus disalahkan.
Memang syetan senantiasa berusaha menimpakan keburukan kepada umat manusia karena kedengkiannya. Terutama supaya manusia merugi dan sengsara dunia akhriat. Karenanya, syetan berusaha keras untuk menyesatkan umat manusia dari jalan hidayah supaya kelak menjadi temannya di neraka yang menyala-nyala. Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Faathir: 6) Tapi, menyalah-nyalahkan syetan dengan kalimat-kalimat umpatan bukan sebuah kebaikan.
Diriwayatkan dari Abu Malih. Ada seseorang bercerita kepada Abu Malih. Ia berkata: "Saya pernah naik Unta bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Unta beliau terpeleset, tanpa sadar saya berkata, تَعِسَ الشَّيْطَانُ "Celakalah syetan." Lalu Rasullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولُ بِقُوَّتِي وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
"Jangan kamu katakan "celaka Syetan", sebab jika kamu katakan itu badan syetan akan semakin membesar sehingga sebesar rumah seraya berkata, ‘dengan kekuatanku (aku menggelincirkan dia.’ Tetapi katakanlah, ’Dengan menyebut nama Allah’. Bila kamu berkata demikian, maka badan syetan akan mengecil hingga sekecil lalat." (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Nasai, al-Thabrani, al-Baihaqi, dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Syekh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, beliau berkata, "Shahihul Isnad", no.3128, 3129.)
Menyebut nama Allah-lah yang pantas diucapkan oleh seorang muslim sebagai bentuk keyakinannya bahwa tidak ada yang terjadi di muka bumi kecuali atas izin-Nya. Bukan berarti dengan menyebut nama Allah, Allah disalah-salahkan. Sekali lagi tidak, tapi sebagai ungkapan keyakinan bahwa semua itu dengan izin Allah. Tentunya harus disertai juga dengan keyakinan bahwa apa yang Allah timpakan atas orang muslim hakikatnya membawa kebaikan. Boleh jadi musibah yang menimpa seorang muslim itu sebagai kafarah atas dosa dan kesalahannya atau sebagai ujian dari Allah untuk meninggikan derajatnya.
Diriwayatkan dari Mu'awiyah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِي جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang mukmin pada tubuhnya sehingga membuatnya sakit kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya." (HR. Ahmad 4/98, Al-Hakim 1/347 Mu'awiyah radliyallah 'anhu. Al-Hakim menyatakan shahih sesuai syarat Syaikhain. Imam al-Dzahabi menyepakatinya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Shahihah 5/344, no. 2274)
Diriwayatkan juga dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
"Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun'alaih)
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata dalam Syarh Riyadhish Shalihin (1/94): “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga, bila musibah itu terjadi dan orang yang tertimpa musibah itu mengingat pahala dan mengharapkannya, maka dia akan mendapatkan dua balasan, yaitu menghapus dosa dan tambahan kebaikan (sabar dan ridha terhadap musibah)."
Mengungkapkan kekesalan dengan mencaci maki syetan tidak akan membawa kebaikan. Selain tidak berpahala karena tidak mengembalikan urusan kepada Allah dan tidak sabar atas takdir-Nya, perbuatan tersebut malah membuat syetan merasa senang dan sombong.
Mengungkapkan kekesalan dengan mencaci maki syetan tidak akan membawa kebaikan. Selain tidak berpahala karena tidak mengembalikan urusan kepada Allah dan tidak sabar atas takdir-Nya, perbuatan tersebut malah membuat syetan merasa senang dan sombong. Syetan akan merasa bahwa kejadian itu ada karena kekuatan yang dimilikinya. Dan selayaknya, seorang muslim yang memproklamirkan syetan sebagai musuh abadinya tidak mau membuat syetan senang dan berbangga.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah berpesan secara khusus agar tidak mencaci syetan ketika terjadi musibah,
لاَ تَسُبُّوْا الشَّيْطَانَ وَ تَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنْ شَرِّهِ
"Janganlah kalian mencaci maki syetan, sebaliknya berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya." (HR. al-Dailami, Tammaam dalam Fawa'idnya dan yang lainnya, sebagaimana yang terdapat dalam Shahihah milik Al-Albani no. 2422)
Dan bagi siapa yang telah terlanjur dan sering mencaci maki syetan seperti dengan ungkapan, "Syetan sialan, syetan terkutuk!" (uangkapan kesal), dan kata-kata semisalnya dengan dalih Syetan ada di balik semua ini, bukan melakukan kebaikan. Sebaliknya, telah melanggar tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Karenanya, dia harus beristighfar dan memperbaiki diri sehingga hati akan terbina mengeluarkan kata spontan yang mulia. Wallahu a'lam bil shawab.
Oleh: Badrul Tamam
diambil dari...abu mushab facebook..
Posted by mj ustad at 8:41 PM 0 comments
Tuesday, June 15, 2010
sangat ringkas ...baik utk pengajaran....
Teruna: Akhirnya inilah saat yang aku tunggu sekian lama
Dara: Apakah kau rela kalau aku pergi?
Teruna: Tentu tidak! Jangan sesekali kau berfikiran begitu!
Dara: Apakah kau mencintaiku?
Teruna : Tentu! Selamanya akan tetap begitu!
Dara: Apakah kau pernah berlaku curang?
Teruna: Tidak ! Aku tak akan melakukan hal seburuk itu!
Dara: Mahukah kau menciumku?
Teruna: Ya! Dara: Sayangku....!
Sesudah 5 tahun perkahwinan....
Sila baca dari bawah keatas
Posted by mj ustad at 12:48 AM 1 comments
cerita kelakar....
Assalamualaikum.
mai la santai2 jap..
agak2 citer kt bawah nie lawak x?
Murah
Sebelum ke Eropah untuk urusan perniagaan, Zul singgah di sebuah bank di ibu kota bagi mendapatkan pinjaman segera RM 15.000
"Encik....pinjaman ini perlukan cagaran, apa encik nak cagarkan? tanya eksekutif pinjaman bank itu.
"Kereta Rolls Royce saya, ini kuncinya," Kata Zul
Selepas menandatangani surat perjanjian, eksekutif itu memandu kereta Rolls Royce berkenaan kekawasan letak kereta bank di bawah tanah. Kemudian dia menyerahkan RM 15,000 kepada Zul.
Dua minggu kemudian, Zul kembali dari Eropah dan terus ke bank untuk melangsaikan pinjaman serta mengambil keretanya semula.
"Pinjaman encik keseluruhannya RM 15,000 dan faedahnya RM 25.50" Kata eksekutif itu. Zul kemudian menyerahkan sekeping cek kepadanya.
"Setahu saya encik jutawan terkaya di bandar ini, mengapa encik perlu meminjam RM 15,000 dari bank?" kata eksekutif itu.
Zul berpaling dan tersenyum. "Mana ada tempat yang selamat dan murah untuk meletakkan kereta di Kuala Lumpur. Hanya RM 25.50 untuk dua minggu." jawabnya.
Kambing Hitam & Kambing Putih
Seorang gembala sedang menggembalakan biri-birinya yang berbulu hitam dan berbulu putih. Dia kemudian didatangi seorang pemuda lalu bertanya:
Pemuda : "Baguskah ternakan biri-biri engkau. Boleh tak
saya tanya beberapa soalan?"
Gembala : "Oh, boleh saja"
Pemuda : "Berapa jauh biri-biri ni berjalan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih"
Gembala :"Ah, yang putih berjalan lebih kurang enam kilometer setiap hari"
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Ah, yang putih makan lebih kurang empat kilo rumput setiap hari."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahun?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Aaa...menurut perkiraan saya, yang putih menghasilkan sekitar enam kilo bulu setiap tahun kalau mereka dicukur."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : (Dengan perasaan geram ) "Kenapa engkau membezakan biri-biri engkau yang putih dengan yang hitam setiap kali nak jawab soalan saya, padahal jawapan semuanya sama saja"
Gembala :"Mestilah saya beza-bezakan sebab biri-biri yang putih itu adalah milik saya."
Pemuda : "Ooo, begitu, fahamlah saya,kalau yang hitam tu pulak siapa punya?"
Gembala : "Yang hitam pun sama, saya punya juga"
Pemuda : (benggang, geleng kepala dan berlalu)
copy..http://cintailahialways.ning.com/
Posted by mj ustad at 12:40 AM 0 comments
Monday, June 14, 2010
menantu ke hantu...rugi tak baca....
Pak kasim seorang yg tamak harta.. dia menawarkan anak dara suntinya yg cun melecun kepada golongan yg kaya raya sahaja.. suatu hari datang la seman, seorang usahawan muda ingin melamar anak pak kasim. beliau cukup sifat tanpa cacat cela tetapi beliau malas solat. setelah 3 hari berkahwin.. seman masih duk kat umah mentuanya. setelah azan maghrib berkumandang..pak kasim mengajak seman utk solat maghrib berjamaah. seman gelabah.. sebelum ini dia tak pernah solat. lalu seman masuk ke bilik untuk menemui isterinya. "yang.. camner ni.. abg tak penah solat ni" "takpe bang.. abg ikut je ape yg ayah buat" isterinya berbisik perlahan.. seman pun keluar untuk solat bersama pak kasim. setelah pak kasim takbir.. seman ikut takbir…lalu pak kasim membaca surah alfatihah.. "bismillahirrahmanirrahim…" seman pun turut membaca bismillah dengan lantang… "bismillahirrahmanirrahim…" aisyh! pelik menantu aku ni. mazhab mana yg dia ikut? setahu aku imam je yg baca kuat.. getus hati pak kasim.. pak kasim buat selamba. dia terus membaca surah al-fatihah. seman pun turut membaca surah al-fatihah dgn kuat seolah-olah seorang budak yg baru nak belajar mengaji. pak kasim pelik.. lalu dia terus berpaling ke belakang utk melihat seman. seman turut berpaling ke belakang kerana mengikut gerak langkah pak kasim. "ish! [bad word] ke menantu aku ni??" pak kasim berjalan ke depan utk menjauhkan diri dari seman. seman turut berjalan ke depan mengikut langkah pak kasim. pak kasim terus melarikan diri melalui pintu depan dan terus menuju ke sawah di tepi rumahnya. seman terus berlari mengejar pak kasim sampai ke tepi sawah. tiba-tiba pak kasim tergelincir lalu jatuh ke dalam sawah padi. seman pun turut menjatuhkan badannya ke dalam sawah seolah-olah tergelincir. pak kasim pun terus bertanya kepada seman. "seman. apesal yg ko ikut aku sampai ke sawah ni?" "ayah.. susah ye nak solat maghrib ni. baru saya tau. sampai kena berlari.."
Posted by mj ustad at 1:08 AM 0 comments
Rahsia Psikologi Warna... :D
Ahli fisiologi dan psikologi menjelaskan ada empat warna utama : merah, hijau, kuning dan biru. Walaupun tidak diketahui secara pasti mengapa orang-orang menyukai warna dan kombinasi warna tertentu. Tetapi yang jelas, setiap warna mempunyai karektor atau sifat yang berbeza-beza. Bahkan sejak dahulu warna diketahui mempunyai pengaruh terhadap manusia, namun baru belakangan ini penggunaannya telah dimanfaatkan secara meluas dalam dunia permotoran, pakaian, permainan dan sebagainya.
MERAH
Merah:
Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga, mendorong makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh produktiviti, perjuangan, persaingan dan keberahian.
1.Merah Terang :
Warna ini melambangkan kekuatan kemahuan atau cita-cita. Sifatnya : Agresif, Aktif, Eksentrik. Pengaruhnya : Berkemahuan keras, penuh ghairah, semangat,dominasi, kelakian.
2.Merah Jambu :
Warna ini melambangkan romantisme, feminim. Warna ini mempunyai sifat menuntut dalam kepasrahan, menggemaskan dan jenaka.
BIRU
Warna ini melambangkan ketenangan yang sempurna. Mempunyai kesan menenangkan pada tekanan darah, denyut nadi, dan tarikan nafas. Sementara semua menurun, mekanisme pertahanan tubuh membangun organisme.
1.Biru Tua :
Warna ini melambangkan perasaan yang mendalam. Sifatnya : Konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif. Pengaruhnya : Tenang, Bijaksana, Tidak Mudah Tersinggung, Ramai kawan.
2.Biru Muda :
Warna ini melambangkan keanjalan dari cita-cita. Sifatnya : Bertahan, Protektif, Tidak Berubah fikiran. Pengaruhnya : Keras Kepala, Teguh, Sering Bangga Diri, Berpendirian tetap.
KUNING
Warna ini melambangkan kegembiraan. Warna ini mempunyai sifat : Leluasa dan santai, senang menunda-nunda masalah. Berubah-ubah tapi penuh harapan, mempunyai cita-cita setinggi langit dan semangatnya juga tinggi.
1.Kuning Terang :
Warna ini melambangkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya : Toleran, Investigatif, Menonjol. Pengaruhnya : Berubah-ubah sikap, berpengharapan, pemurah, tidak percaya.
HIJAU
Warna ini melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan dan kekerasan hati. Mempunyai keperibadian yang keras dan berkuasa. Warna ini mempunyai sifat : meningkatkan rasa bangga, perasaan lebih superior dari yang lain. Orang yang menyukai warna ini umumnya senang dipuji, senang menasihati orang lain.
KELABU & HITAM
1.KELABU:
Warna ini tidak menunjukkan erti yang jelas. Tidak terang dan sama sekali bebas dari kecenderungan psikologi. Warna ini cenderung neutral.
2.HITAM :
Warna ini melambangkan kehidupan yang terhenti dan kerananya memberi kesan kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerosakkan dan kepunahan.
COKLAT & UNGU
1.COKLAT :
Warna ini seringkali menunjukan ciri-ciri : suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan.
2.UNGU :
Warna ini adalah campuran warna merah dan biru yang melambangkan sifat Gempuran Keras yang dilambangkan oleh warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus pengertian yang mendalam dan peka. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan.
PUTIH
Bersih fikirannya (tidak banyak prasangka), berkata benar, jujur,rendah hati, sopan santun, ramah, kuat menerima ilmu, sentiasa tenteram hatinya, suka menolong dan hidup bertawakal.
1. Penting ke warna dalam kehidupan kita...
2. Apa warna kegemaran anda...Mesti ada sebabnya jd kesukaan anda kan3.....
~Jom kita kongsikan Warna kegemaran~
Posted by mj ustad at 12:43 AM 0 comments
luasnya pintu neraka!!!!!
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya,
maka ditanya oleh nabi s.a.w.: .'Mengapa aku melihat kau berubah muka?''..
Jawabnya: ''Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikabarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa
aman dari padanya...''..
Lalu nabi s.a.w.. bersabda: ''Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam.''..
Jawabnya: ''Ya.. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api.
Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.''..
Nabi s.a.w. bertanya: ''Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?''..
Jawabnya: ''Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.'' (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas)
Tanya Rasulullah s.a.w..: ''Siapakah penduduk masing-masing pintu?''..
Jawab Jibrail:
''Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah..
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.''...
Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: ''Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?''..
Jawabnya: ''Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.''..
Maka nabi s.a.w. jatuh pengsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan
sesudah sedar nabi saw bersabda: 'Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?'
Jawabnya: 'Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.'
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yg Lalai')
Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku..
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor
ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat
Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.
~Mudah-mudahan ini dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.....Wallahua'lam.
diambil dari...
http://cintailahialways.ning.com/
Posted by mj ustad at 12:30 AM 0 comments
Thursday, June 10, 2010
BEBERAPA KISAH LUCU BERIKTIBAR YANG PERLU KITA FIKIRKAN
BEBERAPA KISAH LUCU BERIKTIBAR YANG PERLU KITA FIKIRKAN
-*****************************************************-
Ambillah sebagai pengajaran.........terkadang kita lupa diri kita
sebenarnya...apa yang kita nampak ialah keburukan orang lain
Assalammualaikum
Lucu ya, duit RM50 kelihatan begitu besar bila
dibawa ke kotak derma masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke
supermarket.
Lucu ya, 45 minit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya
waktu itu untuk satu cerita komedi.
Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid,
tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menonton
wayang di panggung.
Lucu ya, susah sungguh merangkai kata untuk
dipanjatkan saat berdoa atau solat, tapi betapa
mudahnya cari bahan bersembang dengan kawan-kawan
Lucu ya, betapa seruan dan teriakan yang
perpanjangan waktu pertandingan pasukan bola jadi
kegemaran kita, tapi betapa bosannya bila imam
solat Tarawih bulan Ramadhan bacaannya lama dan
panjang.
Lucu ya, susah sangat baca Al-Quran 1 juz saja,
tapi majalah hiburan dan novel best-seller 100
halaman pun habis dilahap.
Lucu ya, orang-orang berebut paling depan untuk
menonton bola atau konsert, dan berebut cari saf
paling belakang bila sembahyang Jumaat supaya boleh
cepat keluar.
Lucu ya, kita perlu undangan seawal 3-4 minggu
sebelumnya untuk majlis ilmuan supaya boleh dimasukkan
di agenda kita, tapi untuk acara lain seperti menonton wayang, annual dinner
atau high tea jadual kita boleh diubah sekelip mata.
Lucu ya, susahnya orang mengajak menyebarkan dakwah,
tapi mudahnya orang menyertai dan menyebar gossip.
Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan di
e-mail layang di internet, tapi kita sering mempertikaikan apa yang
dikatakan Al-Quran.
Lucu ya, semua orang inginkan masuk syurga tanpa harus
beriman,berpikir,berbicara ataupun melakukan apa-apa.
Lucu ya, kita boleh mengirimkan ribuan jokes dan
surat berantai lewat email, tapi bila mengirim yang
berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua-kali.
LUCU TAK?
Tepuk dada...tanyalah hati & iman
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
mu'min bahwa sesungguhnya bagi mereka kurnia yang
besar dari Allah." (QS 33:47)
diambil dari...
http://cintailahialways.ning.com/
Posted by mj ustad at 10:53 PM 0 comments
Teka Teki Iman Al -Ghazali
Teka Teki Iman Al -Ghazali
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya (Teka Teki ) :
Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).
Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".
Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."
IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."
Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "
Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri "
"sampaikanlah walau satu ayat".....(^_*)-----
diambil dari
abu huzaifah..http://syukurinikmat-nya.blogspot.com/
Posted by mj ustad at 10:42 PM 0 comments
Tuesday, June 8, 2010
Kisah Benar : ANAK DERHAKA!!
Kisah Benar : ANAK DERHAKA!!
Oleh:Ust Nahrawi Marzuki
Kisah ini merupakan kisah I’tibar yang diceritakan oleh saksi kejadian iaitu Ustaz
Nahrawi Marzoki yang berpengalaman luas menguruskan hal kematian dan jenazah. Sesungguhnya pangkat dan kekayaan tidak dapat memberi jaminan syurga kerana pahala, taqwa, iman, amal bahkan syurga itu sendiri tidak boleh di beli dengan wang ringgit. Tiada keberkatan dalam hidup menyebabkan rezeki yang dicari tidak memadai. Mulalah berhutang sana-sini, tanah ingin digadai sesuka hati (bak kata moy… sesuko hati den) akhirnya yang mati ibu sendiri. Akibatnya azab yang ditanggung tidak terperi, tidak cukup azab duniawi, di lubang kubur bertambah lagi. Ikutilah kisah benar a.k.a kisah tauladan ini sebagai peringatan kepada diri….. sayangi dan hormatilah ibu selama mana mereka masih bernafas di muka bumi… andai mereka telah pergi meninggalkan kita…. tiada lagi ruang untuk kita memohon keampunan atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Firman Allah S.W.T yang bermaksud :
Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(Al-Isra’ : ayat 23 ).
AZAB ANAK DERHAKA HADAPI SAKARATUL MAUT
Sebaik sampai ke pintu wad, jeritan Jalal menerpa ke telinga saya. Jeritannya sungguh kuat kerana azab dan sakit yang ditanggungnya tidak mampu ditanggung lagi. Saya percepatkan langkah menuju ke katilnya. Di sisi katil saya lihat ahli keluarga Jalal sedang menangis tersedu-sedu. Jelas mereka panik dan tidak tahu apa yang perlu dilakukan, kecuali melihat Jalal menggelepar kesakitan dan berdoa semoga Jalal cepat sembuh. Di katil pula, Jalal meraung dan meronta sambil tangan dan kakinya terikat kemas di katil.
"Terima kasih ustaz sebab sudi datang bantu kami. Saya dah tak tahu apa nak buat. Dah seminggu lebih adik saya macam ni," kata salah seorang abang kepada Jalal sebaik melihat saya sampai. Sebelum itu mereka menghubungi saya melalui telefon meminta saya segera datang untuk membantu menyembuhkan penyakit adik bongsu mereka itu.
"Apa sakitnya ni?" tanya saya. "Entahlah ustaz, doktor pun tak tau."
Sedang kami berbual, tiba-tiba sekali lagi Jalal menjerit kesakitan. Kali ini jeritannya cukup jelas di pendengaran saya. Jeritannya menakutkan dan menyedihkan.
"Emak, ampunkan saya mak. Panaaaassss. Saya sakit mak, sakiiiiittttttt! Tolonglah emak, ampunkan dosa saya." Berserta raungan yang dilepaskan sekuat hati, tubuh Jalal menggelepar seperti dipanggang di dalam api yang marak. Mukanya berkerut sementara matanya terbelalak akibat azab yang amat pedih. Semua yang ada di wad berkenaan memandang ke arah kami. Jeritan itu menyebabkan saya tertanya-tanya. Apakah yang menyebabkan Jalal jadi sedemikian rupa? Apa pula kaitan antara penyakitnya itu dengan ibunya?
"Panggil ibunya segera," kata saya. Namun kata-kata saya itu tidak dijawab. Ahli keluarga Jalal cuma terdiam, menundukkan muka atau berpandangan sesama sendiri.
"Kenapa ni?" tanya saya.Dengan perlahan abang Jalal bersuara, "Ustaz, ibu kami baru sahaja meninggal dunia dua minggu lepas."
"Kalau macam ini susahlah sikit. Saya rasa mungkin Jalal ada melakukan kesalahan besar kepada ibunya, sebab itulah dia menanggung azab yang begini rupa. Dalam keadaan macam ini, cuma ibunya saja yang dapat membantu," kata saya berterus terang.
Mereka cuma mendiam diri sementara jeritan Jalal semakin kuat. Saya semakin ingin mengetahui puncanya kerana dengan latar belakang itu insya-Allah saya boleh cuba carikan jalan lain untuk meredakan kesakitan Jalal.
"Ceritakanlah kepada saya apa yang sebenarnya telah berlaku."
"Ustaz, sebenarnya adik saya ini sudah derhaka kepada arwah ibu kami," jawab salah seorang daripada mereka.
Dengan tenang, tapi air mata bergenang abang Jalal menceritakan kepada saya kisah yang sebenarnya, kisah yang cukup menyayat hati saya. Menurutnya, Jalal adalah anak bongsu daripada mereka enam beradik, empat perempuan dua lelaki dan di kalangan mereka, Jalallah yang mempunyai kelulusan yang lebih tinggi. Bagaimanapun, sejak kecil hinggalah dia bekerja dan seterusnya berkahwin, Jalal sentiasa sahaja melawan dan menyanggah kata-kata ibunya. Nasihat dan teguran ibunya pula dipandang rendah serta tidak diendahkan. Syurga anak di bawah telapak kaki ibunya. Walaupun berpendidikan tinggi, Jalal sentiasa sahaja kekurangan wang, seolah-olah tidak dirahmati rezekinya. Berterusanlah keadaan itu hingga dia berumahtangga. Keadaan menjadi semakin buruk apabila Jalal meletakkan jawatannya di sebuah syarikat swasta. Hasratnya adalah untuk mencari rezeki yang lebih banyak di syarikat lain, namun nasibnya bukan sahaja tidak berubah, malah menjadi semakin parah. Walau di syarikat manapun yang Jalal bekerja, dia akan menghadapi masalah yang seterusnya membawa kepada dia meletakkan jawatan. Dalam kegawatan itulah Jalal mula meminjam wang daripada sahabat-sahabatnya. Selepas sekian lama hutangnya semakin banyak, namun dia masih tidak mampu melunaskannya. Rumahtangga Jalal mula kucar-kacir dan akhirnya mereka bercerai. Bagi menyelesaikan masalah tersebut, Jalal mendesak ibunya supaya mencagarkan tanah mereka di kampung kepada bank. Tanah seluas 12 ekar itu ditinggalkan oleh bapa mereka yang meninggal dunia tiga tahun sebelum itu.
"Emak, saya nak tanah tu. Bank dah setuju nak kasi RM500,000. Saya nak duit tu buat berniaga," katanya kasar.
"Jalal, engkau ni dah melampau. Itu tanah adik-beradik kamu," jawab si ibu.
"Ahhh, saya tak kira."
"Jalal, emak tidak benarkan. Emak tau, duit tu nanti bukannya engkau nak buat berniaga, tapi nak bayar hutang," jawab ibunya.
Bukan sahaja ibunya, malah semua adik-beradik Jalal tidak membenarkannya mencagarkan tanah tersebut kepada bank. Jalal pulang dengan hati kecewa. Namun dia masih bertekad untuk mendapatkan tanah berkenaan walau dengan apa cara sekalipun. Suatu hari, Jalal datang ke rumah ibunya. Beberapa orang adik- beradiknya ada di situ. Sekali lagi pertengkaran berlaku dan berakhir dengan tragedi yang amat menyedihkan. Ketika kemarahannya sampai kemuncak, Jalal menolak ibunya sekuat-kuat hati menyebabkan kepala ibunya terhantuk di pintu. Darah dari luka terpalit di pintu sedang ibunya terjelopok di lantai, rebah tidak sedarkan diri. Si ibu segera dibawa ke hospital sementara Jalal puas hati kerana dapat melepaskan kemarahannya. Akibat pendarahan otak yang serius, ibunya meninggal dunia tanpa sempat melafazkan keampunan kepada Jalal.
Bermulalah azab dalam hidup Jalal. Kira-kira seminggu selepas kematian ibunya, Jalal dikejarkan ke hospital kerana jatuh sakit secara tiba-tiba. Apa yang membingungkan ialah doktor gagal mengesan penyakit yang dihadapinya. Jalal sebaliknya meraung, menjerit, meronta dan menggelepar kesakitan. Dalam raungannya itulah dia meminta ampun kepada arwah ibunya kerana tidak sanggup menanggung azab yang pedih. Berterusanlah keadaannya selama beberapa hari hingga saya dipanggil. Dalam waktu itu, doktor dan jururawat tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengikat Jalal di katil dan menyuntiknya dengan ubat pelali untuk menidurkannya.
"Kalau begitu kisahnya, saya cuba cara lain," kata saya.
Di samping ayat-ayat suci al-Quran, saya membacakan surah Yassin untuknya. Namun apabila dibacakan saja ayat suci itu, Jalal menjerit kepanasan. Tubuhnya menggeletik dan menggelepar kesakitan.
"Aduh panasnya! Emak, ampunkanlah saya emak! Jangan bawa saya ke situ emak, panas. Jangan bawa saya ke situ. Saya tak mau, sakit, sakit. Tolonglah saya emak, ampunkan saya, saya bersalah."
Jeritan Jalal itu meruntun hati saya. Apakah yang dimaksudkannya dengan 'ke situ'? Kenapa Jalal tidak mahu dibawa 'ke situ' dan apa yang dilihatnya di situ? Akibat tidak tertahan panas, tubuh Jalal terpaksa dibogelkan. Tangan dan kakinya terus diikat ke katil. Selepas puas mencuba tapi keadaan Jalal masih tidak berubah, saya meminta diri untuk pulang. Satu ingatan saya tinggalkan kepada mereka, "Jika Jalal masih hidup selepas zuhur ini, insya-Allah nyawanya masih panjang. Kalau tidak..." Ketika itu lebih kurang pukul 10 pagi.
Saya tinggalkan mereka, namun sedang saya memandu, telefon bimbit saya berdering.
"Ustaz! Cepat ustaz, adik saya dah nazak," kata si abang.
Saya berpatah balik dan apabila sampai di katilnya, saya lihat Jalal begitu tenat. Nyawanya seperti sudah di penghujungan. Keluarganya semakin cemas sambil air mata tidak henti-henti mengalir. Saya bacakan Surah al-Asr, Surah al-Falaq, Surah an-Naas serta asma ul husna. Alhamdulillah, Jalal berhenti meraung dan menggelepar. Keadaan senyap seketika. Masing-masing beristighfar dan membaca ayat-ayat suci al-Quran. Terbayang kelegaan di wajah mereka. Tiba-tiba, ketenangan itu dipecahkan sekali lagi oleh jeritan Jalal. Dia mengerang sambil tubuhnya kejang menahan kesakitan, mata terjegil seperti hendak terkeluar dan dalam satu detik yang serentak juga najisnya terpancut keluar. Bertabur membasahi seluarnya. Bau najis menusuk hidung kami. Maha suci Allah, keadaannya adalah seperti sesuatu yang berat menghenyak perutnya yang mengakibatkan nyawa, roh, najis, organ-organ dan segala-galanya yang ada di dalam tubuh terhambur keluar secara serentak. Di bahagian atas, semuanya seperti hendak terpancut keluar hingga mata Jalal tersembul sementara di bahagian bawah, kakinya kaku dan najis berhambur memancut-mancut. Cukup aib dan menyedihkan. Pakaian dan katil basah dengan air mata, peluh serta najisnya. Selepas 'rentapan' itu, Jalal tidak bernafas lagi. Degupan jantungnya berhenti dan dia pergi menghadap Allah SWT untuk menerima balasan amalannya. Tamatlah riwayat seorang anak derhaka.
Saya cuma mampu melihat dengan gementar sementara keluarga Allahyarham menangis dan berpelukan sesama sendiri. Yang perempuan terpaksa keluar kerana tidak sanggup melihat mayat adik mereka. Demikianlah sakaratulmaut datang menjemput Jalal. Seperti yang dijelaskan di dalam al-quran dan hadis, ia datang dengan menyentap, merentap dan merenggut nyawa Jalal tanpa ada kasihan belas. Sudah berpuluh-puluh tahun saya menguruskan jenazah dan melihat orang menghadapi saat kematiannya, namun pengalaman menyaksikan sakaratulmaut menjemput Jalal cukup memilukan hati saya. Kesengsaraan yang ditanggung oleh Jalal sudah berakhir, namun mayatnya meninggalkan keaiban yang amat sangat. Matanya terbonjol seperti hendak terkeluar sementara giginya menyeringai. Dari kerut wajahnya, jelas sekali Allahyarham baru sahaja menanggung kesakitan dan azab yang amat pedih. Saya cuba pejamkan mata Allahyarham, namun gagal. Kelopak mata tidak berupaya untuk menutup biji matanya yang tersembul itu. Cukup mengerikan kerana hanya mata putih sahaja yang kelihatan. Ikatan di kaki dan tangan Allahyarham dileraikan dan tangannya dikiamkan. Kaki Allahyarham dirapatkan, namun sekali lagi saya menyaksikan keaiban kaki Allahyarham tidak boleh dirapatkan kerana duburnya terpancut keluar dan membonjol di celah kelengkangnya. Saya menenangkan mereka supaya bersabar dan reda dengan apa yang telah terjadi. Selesai membersihkan tubuh Allahyarham, jenazah dibawa turun kerana keluarganya mahu menguruskan jenazah tersebut di rumah mereka di salah sebuah taman perumahan di sebuah negeri di pantai barat semenanjung. Rupa-rupanya keaiban belum berakhir. Sebaik sahaja van yang membawa Allahyarham keluar dari perkarangan hospital, tiba-tiba keempat-empat shock absorbernya patah secara serentak. Van yang cuma membawa lima orang, mayat yang badannya sederhana sahaja, dua orang abang dan kakaknya, pemandu serta seorang pembantu, boleh patah shock absorbernya? Kelindan van bergegas memanggil kami. Maha suci Allah, Tuhan yang Maha Besar, apabila hendak dikeluarkan dari van, jenazah itu kami rasakan teramat berat hingga terpaksa diangkat oleh kira-kira 15 orang. Selesai masalah itu, satu lagi masalah timbul…. tidak ada van atau kereta yang berani untuk mengangkat jenazah tersebut. Kebetulan sebuah lori kosong yang mengangkat tanah, pasir ataupun kelapa sawit lalu di tempat kejadian. Dengan lori itulah jenazah dibawa pulang ke rumahnya. Apa yang membingungkan kami ialah walaupun mayat berkenaan terlalu berat, tapi kayu penusungnya tidak pula patah. Lori bertolak ke rumah Allahyarham sementara saya pula memandu pulang ke rumah. Saya dimaklumkan bahawa Allahyarham dikebumikan di sebelah kubur ibunya. Namun diceritakan juga kepada saya bahawa tanah yang ditambun ke atas kuburnya tidak mencukupi. Untuk mengelakkan kubur Allahyarham berlubang, tanah lain terpaksa diambil dan ditambur ke atasnya.
Tiga hari kemudian, saya menerima panggilan telefon daripada keluarga Allahyarham.
"Ustaz, saya nak minta pertolongan dan pandangan daripada ustaz."
"Apa masalahnya itu?" tanya saya.
"Kubur adik saya berlubang ustaz."
“Masya-Allah, demikian sekali keaiban yang Allah tunjukkan kepada anak yang derhaka kepada ibunya. Menurut abang Allahyarham, kewujudan lubang itu disedari sehari selepas Allahyarham dikebumikan. Lubang tersebut bermula dari bahagian tengah kubur hinggalah mencecah kepada papan yang menutup liang lahad. Tambah abang Allahyarham lagi, mereka mengambusnya dengan tanah, namun keesokan harinya kubur tersebut berlubang semula.
"Begini sajalah, cuba masukkan sekali kayu atau papan ke dalam lubang tersebut, insya-Allah, tak berlubang lagi," kata saya.
Namun keesokan harinya sekali lagi abang Allahyarham menghubungi saya memberitahu bahawa kubur berkenaan berlubang semula. Apa yang membingungkannya, tanah di kubur arwah ibunya langsung tidak berubah, masih tetap membusut walaupun sudah lebih dua minggu dikebumikan. Bukan itu sahaja, katanya, pokok yang ditanam di kubur ibunya juga hidup segar sedangkan pokok yang ditanam di kubur adiknya mati kelayuan. Pada hari kelima, saya menghubungi abang Allahyarham.
"Begini sajalah," kata saya. "Mulai malam ini buatlah majlis Yassin dan tahlil. Panggil 20 orang dan setiap seorang baca Surah Yassin sebanyak 2 kali. Apabila selesai bacaan Yassin, minta imam bacakan doa supaya diampunkan dosa Allahyarham kepada ibunya. Baca dalam bahasa Melayu dan ulang doa itu sebanyak tujuh kali."
Seperti yang saya nasihatkan, pada malam berkenaan mereka mengadakan majlis itu. Namun saya diberitahu, imam yang membaca doa tersebut menggigil ketakutan.
Alhamdulillah, pada hari ketujuh, kubur berkenaan tidak lagi berlubang. Peristiwa ini sudah berlaku empat tahun lepas namun masih terbayang-bayang di mata saya. Setiap kali tibanya hari raya aidilfitri, setiap kali itulah peristiwa tersebut menjelma dalam ingatan kerana ia terjadi cuma beberapa hari selepas kita berhari raya. Sungguh menyentuh hati saya, ketika orang sedang bergembira berhari raya, ketika itulah keluarga tersebut ditimpa petaka, si ibu meninggal dunia dan anaknya yang derhaka diazab hingga ke akhir hayatnya.
Kisah ini saya paparkan bukan untuk mengaibkan Allahyarham ataupun keluarganya, tapi supaya kita dapat mengambilnya sebagai pedoman dan iktibar. Doakanlah semoga dosa Allahyarham Jalal diampunkan Allah. SEKIAN......
p?/s semoga kisah ini menjadi pengajaran buat kita semua...
sedangkan kita harus juga bercakap baik andai ibubapa itu jahat ini pula andai ibubapa itu adalahlah hamba yang dikasihi ALLAH....
dicopy dari...
http://kasutkularrie.blogspot.com/
Posted by mj ustad at 10:28 PM 0 comments
Monday, June 7, 2010
Tentang Futuwwah (Kesatriaan)
Tentang Futuwwah (Kesatriaan)
Dipetik dari Bab Futuwwah, Risalah Al-Qusyairiyyah - Imam 'Abd Karim Ibn Hawazin Al-Qusyairi:
"Futuwwah (kesatriaan) adalah memiliki akhlak yang baik."
[Umar bin Uthman Al-Makki r.a.]
Sabda Rasulullah s.a.w.:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang soleh."
[Riwayat Bukhari dan Baihaqi]
"Futuwwah ertinya mengikuti Sunnah
(kerana Rasulullah s.a.w. sendiri adalah Satria terulung)."
[Sahl bin Abdullah al-Tustari r.a.]
"Futuwwah ertinya setia dan tidak melanggar batas yang ditetapkan Allah."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah ertinya seseorang harus selalu memberi perhatian terhadap orang lain.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
'Allah s.w.t. memberikan perhatian kepada keperluan seorang hamba
selama hamba itu menjaga keperluan saudaranya."
[Imam Al-Qusyairi]
"Kesempurnaan sifat futuwwah
hanya ada pada Rasulullah s.a.w. sahaja,
kerana pada Hari Kebangkitan
semua orang akan mengucapkan: 'Diriku, diriku'.
Sedangkan Rasulullah s.a.w. akan menyatakan:
'Ummatku, ummatku'."
[Syeikh Abu Ali Ad-Daqqaq]
"Futuwwah ertinya menahan diri dari menyakiti hati orang lain
dan menawarkan kemurahan hati."
[Imam Al-Junaid Al-Baghdadi]
"Futuwwah ertinya kamu tidak membenci orang miskin
tapi tidak pula menghindari orang kaya."
[Imam Al-Junaid Al-Baghdadi]
"Futuwwah ertinya bersikap murah hati
dengan apa sahaja yang telah dianugerahkan kepadamu,
dan menyembunyikan kesulitan-kesulitanmu."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah bererti seseorang
tidak menganggap dirinya lebih tinggi (yakni, lebih mulia) dari orang lain."
[Imam Al-Qusyairi]
"Orang yang bersifat futuwwah adalah dia yang tidak mempunyai musuh."
[Abu Bakr Al-Warraq]
"Futuwwah bererti kamu adalah musuh bagi dirimu sendiri, kerana Allah."
[Muhammad bin Ali At-Tirmidzi r.a.]
"Futuwwah adalah perbuatan bijak yang kamu lakukan
tanpa melihat dirimu dalam perbuatan itu."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah ertinya kamu tidak berpaling
ketika seseorang yang memerlukan datang mendekatimu."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah ertinya kamu tidak bersembunyi
dari orang yang yang mencarimu."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah ertinya kamu tidak mengumpulkan harta kekayaan
(untuk disimpan lalu dibanggakan)
dan tidak mencari-cari alasan (untuk tidak bersedekah)."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah adalah jika kita diberi sesuatu, kita bersyukur;
dan jika tidak diberi, kita bersabar."
[Syaqiq Al-Balkhi]
"Futuwwah adalah jika kita diberi sesuatu, kita berikan kepada orang lain.
Dan jika kita tidak diberi, kita bersyukur."
[Imam Ja'afar bin Muhammad As-Sadiq r.a.]
"Manusia yang futuwwah (bersifat kesatriaan)
adalah orang yang berani menghancurkan berhala.
Berhala setiap manusia adalah hawa nafsunya sendiri.
Maka, orang yang melawan hawa nafsunya
adalah orang yang benar-benar futuwwah."
[Imam Al-Qusyairi]
"Futuwwah bererti bahawa hal-hal yang abadi mahupun fana'
sama sahaja bagimu."
[Muhammad bin Ali At-Tirmidzi r.a.]
"Muruwwah (kemuliaan) adalah bahagian dari futuwwah (kesatriaan).
Ia bererti berpaling dari dunia ini dan juga akhirat,
dengan bangga menjauhi keduanya (untuk hanya bersama-Nya)."
[An-Nasrabadhi]
Posted by mj ustad at 9:34 AM 0 comments